Oleh:
SAMSUL HADI
Mahasiswa Program Doktor Ilmu Pengelolaan Sumberdaya Alam dan Lingkungan
Sekolah Pascarsarjana
IPB University
Dewasa ini pengelolaan mangrove terus menjadi sorotan berbagai pihak sebagai sebuah alternatif solusi alami dalam mitigasi perubahan iklim. Menurut beberapa studi Mangrove memiliki kemampuan yang tidak kalah penting dengan tumbuhan jenis lainya, Mangrove juga mampu menyerap karbon, melindungi pesisir dari erosi bahkan sampai mampu mendukung keberlanjutan ekonomi bagi masyarakat sekitar. Namun, disisi lain langkah pengelolaan mangrove sebagai salah satu langkah mitigasi perubahan iklim dibenturkan dengan berbagai tantangan yang masih perlu diatasi.
POTENSI MANGROVE DALAM PENYERAPAN KARBON
Mangrove yang dapat tumbuh subur di wilayah pesisir mempunyai kamampuan yang tergolong unik khususnya dalam menyimpan karbon. Menurut beberapa penelitian menyebutkan bahwa ekosistem jenis ini memiliki kemampuan untuk menyerap karbon empat kali lebih cepat dari tumbuhan jenis lain yang ada ekosistem daratan. Oleh sebab itu, pengelolaan ekosistem Mangrove khususnya upaya konservasi dan restorasi hutan Mangrove memberikan potensi peluang yang cukup besar dalam upaya penurunan emisi karbon. Selain itu, beberapa studi menunjukkan bahwa ekosistem Mangrove dappat menyimpan karbondioksida dalam tanah dan akarnya sampai ratusan tahun. Kemampuan tersebut menjadikannya sebagai ekosistem yang layak disebut sebagai ekosistem penyimpanan karbon yang sangat efektif. Potensi tersebut semakin diperkuat dengan hadirnya perhatian nasional dan global terhadap pentingnya pengelolaan Mangrove sebagai alternatif solusi mitigasi perubahan iklim.
TANTANGAN DALAM PENGELOLAAN MANGROVE
Meskipun memiliki potensi yang besar, upaya pengelolaan Mangrove sebagai alternatif solusi mitigasi perubahan iklim masih terus menghadapi tantangan-tantangan serius. Tantangan tersebut seperti alih fungsi lahan, kerusakan ekositem yang meluas, kesadaran masyarakat yang rendah dan keterbatasan pendanaan.
Alih fungsi lahan masih menjadi tantangan yang terus terjadi, menurut beberapa temuan yang termuat dalam berbagai media berita, publikasi jurnal dan lainnya menunjukkan bahwa alih fungsi lahan Mangrove masih terus terjadi di beberapa tempat. Beberapa eksosistem mangrove dirubah menjadi tambak dan beberapa menjadi area perkebunan. Setiap konversi ekosistem Mangrove manjadi peruntukan lain, cadangan karbon yang ada didalamnya berpotensi dilepaskan kembali ke atmosfer dan menambah emisi karbon global. Untuk mengatasi ini perlu dikeluarkan kebijakan perlindungan yang kuat agar masyarakat tidak semena-mena melakukan alih fungsi lahan
Disisi lain, kesadaran masyarakat tentang pentingnya ekosistem Mangrove sebagai alternatif solusi mitigasi perubahan iklim menurut beberapa studi menunjukkan bahwa masih tergolong kurang di beberapa komunitas pesisir. Masyarakat masih menganggap bahwa Mangrove hanya sumberdaya biasa yang bisa dimanfaatkan tanpa memperhatikan fungsi dan manfaatnya yang begitu penting dalam mitigasi perubahan iklim. Untuk mengatasi permasalahan ini diperlukan edukasi dan pelibatan masyarakat yang intensif dalam membangun kesadaran tentang manfaat jangka panjang ekosisitem mangrove terhadap kehidupan umat manusia.
Selain alih fungsi lahan dan minimnya kesadaran masyarakat, keterbatasan pendanaan juga menjadi tantangan dalam upaya restorasi dan konservasi Mangrove. Untuk mengatasi tantangan ini diperlukan langkah kolaboratif antar semua pihak baik pemerintah, pihak swasta kan komunitas-komunitas lain. Langkah kolaboratif yang nyata dalam sokongan pendanaan tentu akan memberikan dampak nyata dalam mendukung upaya pemulihan ekosistem Mangrove, tentunya dengan melibatkan masyarakat sekitar sebagai garda terdepan dalam upaya pemulihan ekosistem Mangrove.
LANGKAH SELANJUTNYA
Dari berbagai tantangan diatas, mangrove tetap menajdi alternatif solusi mitigasi perubahan iklim yang potensial. Kolaborasi antara pemerintan, pihak swasta, masyarakat dan komunitas-komunitas terkait menjadi kunci unutk mewujudkan pengelolaan ekosistem Mangrove yang efektif dan berkelanjutan. Dengan dukungan lain seperti kebijakan yang dikeluarkan pemerintah maupun aturan-aturan lokal yang disepakati oleh masyarakat dan komunitasnya , kesadaran masyarakat dan dukungan pendanaan yang memadai dapat menjadi faktor lainnya yang akan mampu menjadikan pengelolaan eksosistem Mangrove efektif dalam upaya mitigasi perubahan iklim khususnya dalam mengurangi emisi karbon.