Jakarta, 3 Desember 2024 – Anggota Komisi XII DPR RI dari Fraksi PKS, Muh Haris, secara tegas menyuarakan pentingnya optimalisasi Kawasan Industri Kendal (Kendal Industrial Park) sebagai salah satu solusi strategis untuk mengurangi angka pengangguran di Jawa Tengah. Hal ini disampaikan dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) bersama Menteri Investasi dan Hilirisasi, Rosan Roeslani, di Ruang Rapat Komisi XII, Gedung Nusantara I, DPR RI, Selasa (3/12/2024).
Muh Haris menyoroti kondisi terkini sektor manufaktur di daerah pemilihan (dapil) Jawa Tengah I, yang meliputi Kota Semarang, Kota Salatiga, Kabupaten Semarang, dan Kabupaten Kendal. Menurutnya, wilayah yang dahulu dikenal sebagai pusat industri tekstil kini menghadapi penurunan drastis. Beberapa perusahaan besar seperti Damatex, Kanindotex, dan Timatex, yang dulu mampu menyerap tenaga kerja hingga ratusan ribu orang, kini hanya tinggal kenangan.
“Kami dulu menjadi ‘surga’ investasi manufaktur, terutama di bidang tekstil. Namun, kondisi saat ini sungguh memprihatinkan. Penutupan pabrik-pabrik ini telah menyebabkan tingginya angka pengangguran. Oleh karena itu, kawasan strategis seperti Kendal Industrial Park harus ditinjau dan dioptimalkan untuk mendorong pertumbuhan investasi dan membuka lapangan kerja baru,” ujar Muh Haris.
Dalam forum tersebut, Muh Haris secara langsung menyerahkan dokumen terkait pengembangan Kendal Industrial Park kepada Menteri Rosan Roslani. Ia menekankan bahwa kawasan ini memiliki potensi besar, dengan lokasi yang strategis di jalur Pantura dan aman dari risiko banjir. Kawasan ini dapat menjadi pusat investasi baru yang tidak hanya mendorong pertumbuhan ekonomi, tetapi juga mengatasi dampak sosial akibat penutupan pabrik tekstil sebelumnya.
Selain itu, Muh Haris menyoroti realisasi investasi di Jawa Tengah yang belum optimal, meskipun provinsi ini memiliki jumlah penduduk yang sangat besar, mencapai 37 juta jiwa. Ia menilai bahwa potensi besar Jawa Tengah perlu mendapatkan perhatian lebih serius dari pemerintah pusat.
“Realisasi investasi di Jawa Tengah bahkan tidak masuk tiga besar provinsi dengan investasi terbesar, padahal jumlah penduduknya sangat besar. Kami meminta pemerintah memastikan investasi yang masuk tidak hanya terpusat di wilayah tertentu, tetapi juga merata, terutama di daerah seperti Kendal yang memiliki infrastruktur dan potensi besar,” tambahnya.
Menteri Investasi dan Hilirisasi, Rosan Roeslani, dalam tanggapannya menyatakan komitmen pemerintah untuk terus mendorong investasi yang inklusif dan berdampak langsung pada kesejahteraan masyarakat.
Rapat ini menjadi momentum penting untuk mendorong sinergi antara pemerintah pusat dan daerah dalam mengatasi tantangan investasi dan ketenagakerjaan di Jawa Tengah. Kendal Industrial Park diharapkan mampu menjadi salah satu model kawasan industri yang mendukung pertumbuhan ekonomi berkelanjutan.