Jakarta – Panglima Tentara Nasional Indonesia (TNI) Jenderal Agus Subiyanto melakukan rotasi dan mutasi besar-besaran terhadap 300 perwira tinggi TNI pada Jumat, 6 Desember 2024. Menurut Kepala Pusat Penerangan TNI Mayor Jenderal Hariyanto, rotasi ini mempertimbangkan kebutuhan organisasi, pengalaman bertugas, prestasi, dan profesionalisme.
“Seperti kebutuhan organisasi, pengalaman bertugas, prestasi, dan profesionalisme,” ujar Hariyanto, Rabu, 11 Desember 2024.
Rotasi kali ini mengangkat sejumlah figur strategis yang dekat dengan Presiden Prabowo Subianto. Salah satunya Letnan Jenderal Nugroho Sulistyo Budi, anggota Tim Mawar yang kini menjabat Kepala Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN). Sebaliknya, perwira yang dekat dengan mantan Presiden Joko Widodo, seperti Letjen Widi Prasetijono dan Letjen Mohammad Hasan, mengalami pergeseran posisi.
Meski dinilai strategis, beberapa pihak mengkritik mutasi ini. Direktur Imparsial Ardi Manto menyatakan bahwa sejumlah rotasi terkesan terlalu cepat dan membuat banyak perwira tinggi berstatus non-job.
“Sehingga ada desakan untuk menempatkan perwira aktif itu di luar institusi TNI,” ujarnya.
Kebijakan ini menuai sorotan, baik dari kalangan internal maupun eksternal, namun pemerintah dan TNI tetap berkomitmen menjaga stabilitas organisasi demi mendukung agenda besar pertahanan nasional.