Jurnal Pelopor – Malam ke-17 Ramadan menjadi momen bersejarah bagi umat Islam. Pada malam ini, Al-Qur’an pertama kali di turunkan kepada Nabi Muhammad SAW sebagai petunjuk bagi seluruh umat manusia atau yang sering kita sebut malam Nuzulul Quran.
Dalam tradisi Islam di Indonesia, peringatan Nuzulul Quran di rayakan dengan penuh khidmat. Umat Muslim mengisinya dengan khataman Al-Qur’an, kajian keislaman, serta doa bersama. Momen ini tidak hanya menjadi pengingat akan turunnya wahyu, tetapi juga ajakan untuk semakin mendekatkan diri kepada Al-Qur’an dalam kehidupan sehari-hari.
Kapan Al-Qur’an di Turunkan?
Perdebatan mengenai waktu pasti turunnya Al-Qur’an telah menjadi kajian menarik di kalangan ulama. Beberapa ayat Al-Qur’an memberikan petunjuk mengenai peristiwa ini, meski dengan interpretasi yang beragam:
- QS. Al-Dukhan [44]: 3 menyebutkan bahwa Al-Qur’an diturunkan pada “malam yang diberkahi.”
- QS. Al-Qadr [97]: 1 menegaskan bahwa Al-Qur’an turun pada malam Lailatul Qadar.
- QS. Al-Baqarah [2]: 185 menyatakan bahwa Al-Qur’an diturunkan pada bulan Ramadan, tanpa menyebut tanggal pasti.
- QS. Al-Anfal [8]: 41 mengaitkan turunnya wahyu pertama dengan “hari Furqan,” yaitu saat Perang Badar pada 17 Ramadan.
Berdasarkan berbagai tafsir dan kajian historis, Kementerian Agama RI menetapkan bahwa Nuzulul Quran di peringati setiap 17 Ramadan.
Amalan Malam Nuzulul Qur’an
Pada malam Nuzul Quran, umat Muslim dianjurkan melakukan beberapa amalan, antara lain:
-
Memperbanyak Membaca Alquran
Malam Nuzul Quran merupakan waktu yang tepat untuk membaca Alquran lebih banyak, sesuai dengan peristiwa turunnya Alquran. Hadits Rasulullah SAW mengingatkan pentingnya membaca Alquran sebagai amalan utama. -
Memperbanyak Berdzikir
Berdzikir adalah amalan mulia yang mengingatkan kita untuk selalu mengingat Allah. QS Al-Ankabut ayat 45 menjelaskan bahwa dzikir kepada Allah lebih besar keutamaannya daripada ibadah lainnya. -
Melakukan Shalat Malam
Shalat malam adalah ibadah yang sangat mulia. Hadis Rasulullah menyebutkan bahwa kemuliaan seorang mukmin terletak pada shalat malam. -
Melakukan I’tikaf
I’tikaf di masjid juga dapat dilakukan untuk meraih kemuliaan malam Nuzul Quran. Niat i’tikaf adalah untuk mendekatkan diri kepada Allah.
Tradisi Peringatan Nuzulul Quran di Indonesia
Adapun di berbagai daerah di Indonesia, peringatan Nuzulul Quran di rayakan dengan tradisi yang khas, seperti:
- Pengajian dan tadarus
- Buka bersama
- Sholawatan dan Maulid Nabi
- Grebeg sahur dan tarhim
- Pembagian takjil
Beberapa daerah juga memiliki tradisi unik yang mencerminkan nilai kebersamaan dan kecintaan terhadap Al-Qur’an.
Makna Nuzulul Quran bagi Umat Islam
Nuzulul Quran bukan sekadar peringatan sejarah, tetapi juga momen refleksi bagi umat Islam untuk semakin dekat dengan Al-Qur’an. Menurut tafsir Ibnu Katsir, waktu pasti turunnya Al-Qur’an dirahasiakan oleh Allah SWT agar umat Islam terus meningkatkan ibadah sepanjang Ramadan, bukan hanya pada satu malam tertentu.
Dengan semangat Nuzulul Quran, umat Islam di harapkan tidak hanya membaca, tetapi juga memahami dan mengamalkan isi Al-Qur’an dalam kehidupan sehari-hari. Peristiwa ini mengingatkan bahwa Al-Qur’an adalah pedoman hidup yang membawa kebahagiaan di dunia dan akhirat.
Sumber: CNBC Indonesia
Baca Juga:
Bukan Perbaiki Sistem, Justru Bangun Penjara di Pulau Terpencil!
Eksepsi Tom Lembong Ditolak, Harap Hukum Indonesia Lebih Adil
Kemenekraf Latih Juru Masak Makanan Bergizi Gratis?
Saksikan berita lainnya:
Komentar Terbaru