Jurnal Pelopor, 1 April 2025 – Setelah menjalani ibadah puasa Ramadan sebulan penuh, umat Islam dianjurkan untuk melanjutkannya dengan puasa sunnah Syawal. Puasa ini memiliki keutamaan luar biasa, karena Rasulullah SAW menyebutkan bahwa pahalanya seperti berpuasa selama satu tahun penuh.
Keutamaan Puasa Syawal
Puasa Syawal menjadi salah satu amalan sunnah yang sangat dianjurkan. Dalam hadis yang diriwayatkan oleh Muslim, Rasulullah SAW bersabda:
“Barang siapa berpuasa Ramadan, kemudian mengikutinya dengan enam hari dari bulan Syawal, maka ia seperti berpuasa sepanjang tahun.” (HR. Muslim No. 1164)
Hadis ini menunjukkan bahwa pahala puasa Syawal sangat besar. Hal ini karena dalam Islam, setiap amal kebaikan dilipatgandakan sepuluh kali lipat. Dengan berpuasa enam hari di bulan Syawal setelah menyempurnakan Ramadan, seseorang seolah-olah berpuasa sepanjang tahun.
Selain itu, puasa Syawal juga merupakan bentuk rasa syukur atas kesempatan menyelesaikan ibadah Ramadan dengan baik. Puasa ini juga dapat menutupi kekurangan dalam pelaksanaan puasa Ramadan, sebagaimana ibadah sunnah lain yang menjadi penyempurna ibadah wajib.
Niat Puasa Syawal dan Keutamaannya
Puasa Syawal merupakan puasa sunnah yang di anjurkan setelah Idul Fitri. Niatnya bisa diucapkan atau cukup di dalam hati:
نَوَيْتُ صَوْمَ شَهْرٍ شَوَّالٌ سُنَّةً لِلَّهِ تَعَالَى
Nawaitu shauma shahri syawwāla sunnatan lillāhi ta’ālā.
Artinya: “Saya niat puasa bulan Syawal, sunnah karena Allah ta’ala.”
Keistimewaannya, puasa Syawal dapat di gabung dengan puasa Senin-Kamis atau Ayyamul Bidh, sehingga mendapatkan keutamaan dari keduanya.
Pelaksanaan Puasa Syawal
Bagi yang ingin menjalankan puasa Syawal, berikut adalah beberapa ketentuan yang perlu di perhatikan:
1. Berapa Hari Puasa Syawal?
Puasa Syawal di lakukan selama enam hari dalam bulan Syawal. Puasa ini tidak wajib, tetapi sangat di anjurkan karena keutamaannya yang besar.
2. Kapan Puasa Syawal Dimulai?
Puasa ini bisa di lakukan mulai tanggal 2 Syawal hingga akhir bulan. Pada 1 Syawal, umat Islam di haramkan berpuasa karena bertepatan dengan Hari Raya Idul Fitri, yang merupakan hari kemenangan dan perayaan.
3. Harus Berurutan atau Boleh Terpisah?
Puasa Syawal tidak harus di lakukan secara berurutan. Seseorang boleh menjalankannya secara berturut-turut atau selang-seling selama masih dalam bulan Syawal. Fleksibilitas ini memberi kemudahan bagi umat Islam untuk menyesuaikan dengan kondisi dan aktivitasnya.
4. Apakah Bisa Digabung dengan Puasa Qadha?
Bagi mereka yang masih memiliki utang puasa Ramadan, para ulama berbeda pendapat mengenai penggabungan niat puasa qadha dengan puasa Syawal. Sebagian ulama menganjurkan agar utang puasa Ramadan di selesaikan terlebih dahulu sebelum menjalankan puasa Syawal. Namun, ada juga pendapat yang membolehkan menggabungkan niat puasa qadha dan puasa Syawal sekaligus.
Kesimpulan
Puasa Syawal adalah ibadah sunnah yang sangat di anjurkan karena memiliki keutamaan luar biasa. Dengan menjalankan enam hari puasa di bulan Syawal setelah Ramadan, seseorang bisa mendapatkan pahala seperti berpuasa setahun penuh. Puasa ini bisa di lakukan secara berurutan atau terpisah, serta dapat di sesuaikan dengan kondisi masing-masing individu.
Dengan niat yang ikhlas dan semangat melanjutkan amalan baik setelah Ramadan, puasa Syawal dapat menjadi sarana untuk meningkatkan ketakwaan dan mendekatkan diri kepada Allah SWT.
Selamat menjalankan ibadah puasa Syawal!
Sumber: CNN Indonesia
Baca Juga:
Revisi UU TNI Di sorot Media Asing, Bangkitnya Dwifungsi ABRI?
Mahasiswa Kotawaringin Timur Tuntut Pencabutan UU TNI
Saksikan berita lainnya:
Komentar Terbaru