Jurnal Pelopor – Presiden Prabowo Subianto bergerak cepat menanggapi tarif impor baru dari Amerika Serikat (AS) yang di berlakukan Presiden Donald Trump. Indonesia kini di kenakan tarif sebesar 32%, kebijakan yang di nilai berdampak berat bagi sektor industri nasional, khususnya tekstil, garmen, sepatu, dan furnitur.
Prabowo: “Kita Terlalu Manja dengan Amerika”
Dalam diskusi bersama para pemimpin redaksi media nasional, Prabowo menyampaikan bahwa Indonesia harus berani mencari pasar baru dan tidak bergantung pada AS.
“Kita terlalu manja… Kita murid paling setia dari sistem ekonomi Amerika sejak 60-an. Tapi sekarang situasi sudah berubah. Kita harus bangun dan dewasa,” tegas Prabowo.
Ia juga mengingatkan bahwa selama ini telah memperingatkan pentingnya kemandirian ekonomi, namun sering di anggap hanya retorika.
Gerak Cepat: Panggil BI dan Kementerian Terkait
Sebagai langkah awal, Prabowo memanggil sejumlah pejabat penting ke Istana Negara, Senin (7/4). Hadir di antaranya:
- Gubernur BI Perry Warjiyo
- Wakil Menteri Perindustrian Faisol Reza
- Menko Perekonomian Airlangga Hartarto
- Menkeu Sri Mulyani
- Menteri Investasi Rosan Roeslani
Meski mereka enggan menjelaskan secara detail isi pertemuan, sinyal kuat muncul bahwa Indonesia sedang mematangkan respons kebijakan atas tarif tersebut.
Kirim Delegasi ke AS
Sebagai langkah diplomatik, Prabowo mengutus tiga pejabat tinggi untuk melakukan negosiasi langsung ke AS:
- Airlangga Hartarto (Menko Perekonomian)
- Sri Mulyani (Menteri Keuangan)
- Sugiono (Menteri Luar Negeri)
Ketiganya akan membawa surat resmi dan menunggu jadwal dari pihak Amerika. Penugasan ini juga di lakukan mengingat tidaknya ada Dubes RI di Washington selama dua tahun terakhir.
Sikap Resmi Diumumkan Hari Ini
Prabowo di jadwalkan menyampaikan sikap resmi Indonesia hari ini, Selasa (8/4) pukul 13.00 WIB, dalam acara bersama pelaku ekonomi dan investor di Bank Mandiri, Gedung Bapindo.
“Tunggu besok jam 13.00, Presiden yang akan bicara langsung,” ucap Airlangga.
Pertemuan ini juga akan di hadiri oleh para ekonom, media, serta perwakilan masyarakat dan sektor usaha.
Kesimpulan
Tarif tinggi dari AS menjadi ujian awal kebijakan ekonomi Presiden Prabowo. Namun dengan strategi mencari pasar baru, diplomasi aktif, dan dorongan menuju kemandirian, Indonesia tampaknya bersiap untuk menjawab tantangan global dengan kepala tegak.
Sumber: Detik.com
Baca Juga:
Dampak Perang Dagang Trump: Indonesia Kena Tarif 32%!
Indonesia U-17 Puncaki Grup C! Assalamu’alaikum Piala Dunia
Saksikan berita lainnya:
Komentar Terbaru