Jakarta – Pemerintah Indonesia melakukan langkah efisiensi besar-besaran pada anggaran belanja negara untuk APBN 2025. Presiden Prabowo Subianto, melalui Instruksi Presiden (Inpres) Nomor 1 Tahun 2025, mengarahkan penghematan anggaran yang totalnya mencapai Rp 306,69 triliun. Langkah ini merupakan bagian dari upaya pengelolaan keuangan negara yang lebih bijaksana dan efisien, terutama di tengah tantangan ekonomi global.
Sri Mulyani Terbitkan Surat Edaran
Dalam kebijakan tersebut, sekitar Rp 256,1 triliun akan dipangkas dari belanja Kementerian dan Lembaga. Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati pun telah mengeluarkan surat edaran S-37/MK.02/2025 yang mendetailkan 16 item belanja yang perlu peninjauan ulang dan pengurangan. Surat yang ditujukan kepada seluruh Menteri, Kepala Lembaga, serta pejabat tinggi lainnya ini mencakup sejumlah pos pengeluaran, mulai dari belanja operasional hingga kegiatan seremoni.
Efisiensi Belanja
Salah satu fokus utama dalam efisiensi ini adalah pengurangan belanja alat tulis kantor (ATK), yang selama ini menyedot anggaran sangat besar. Menurut Wakil Ketua DPR, Sufmi Dasco Ahmad, pengeluaran untuk ATK saja pernah mencapai angka fantastis, yakni Rp 44,4 triliun. Dasco menilai jumlah tersebut sangat tidak efisien dan memerlukan pemangkasan yang signifikan. Di bawah kebijakan ini, belanja ATK akan dipangkas hingga 90% dari anggaran semula, sebuah langkah yang menunjukkan komitmen Pemerintah untuk menekan pemborosan dan memperbaiki penggunaan anggaran negara.
Selain ATK, Sri Mulyani juga akan melakukan evisiensi pada beberapa pos anggaran lainnya. Misalnya, belanja percetakan dan souvenir yang akan dipangkas hingga 75,9%. Begitu juga dengan pengeluaran untuk sewa gedung, kendaraan, dan peralatan yang akan dikurangi sebesar 73,3%. Harapan efisiensi ini dapat menciptakan pengelolaan anggaran yang lebih efektif, sehingga dana yang ada dapat digunakan untuk program-program yang lebih prioritas dan mendesak bagi masyarakat.
Tujuan Penghematan
Dengan langkah efisiensi anggaran ini, Pemerintah berharap dapat memperbaiki kinerja keuangan negara dan memastikan bahwa dana yang tersedia benar-benar digunakan untuk kepentingan yang lebih besar, seperti pembangunan infrastruktur, pendidikan, dan kesehatan, serta program-program sosial yang mendukung kesejahteraan masyarakat.
Baca juga:
Kemensos: Sekolah Rakyat untuk Anak Keluarga Miskin Ekstrem
https://www.jurnalpelopor.com/kemensos-sekolah-rakyat-untuk-anak-keluarga-miskin-ekstrem.html
Capaian 100 Hari Kerja: Menteri BUMN Gandeng Kementerian UMKM, PKP, dan BPOM
Emilia Contessa Meninggal Dunia, Dunia Hiburan Tanah Air Berduka
Saksikan berita lainnya:
Komentar Terbaru