BOJONEGORO – Debat perdana Pilkada Bojonegoro 2024, yang diharapkan dapat memberikan wawasan kepada publik, berakhir antiklimaks dan mengecewakan. Acara yang digelar pada Sabtu (19/10/2024) malam di Hotel Eastern Bojonegoro ini terpaksa dibubarkan lantaran situasi tidak kondusif. Meski acara tak berjalan sesuai rencana, anggaran sebesar Rp 233 juta yang berasal dari APBD Bojonegoro tetap terserap sepenuhnya untuk kebutuhan debat.
Dilansir dari TribunJatim, Komisioner KPU Bojonegoro Divisi Teknis Penyelenggaraan, Ariel Sharon, dalam rapat dengan Komisi A DPRD Bojonegoro pada Rabu (6/11/2024), menjelaskan bahwa dana tersebut digunakan untuk membayar event organizer (EO) dan stasiun televisi, mesekipun acara gagal namun pembayaran tetap berjalan tanpa pengurangan apapun.
“Untuk EO (event organizer, red) penyelenggaraan Rp 147,7 juta. Untuk penyiaran televisi Rp 86,4 juta,” jelasnya.
Anggota Komisi A DPRD Bojonegoro, Choirul Anam, menyayangkan penggunaan anggaran tersebut untuk debat yang dinilai tidak memberikan manfaat bagi masyarakat. Dia berharap agar debat berikutnya dapat berjalan lancar sehingga anggaran yang telah dialokasikan benar-benar memberi dampak positif. Choirul bahkan memperingatkan bahwa jika debat selanjutnya gagal lagi, pihaknya akan merekomendasikan pemberhentian seluruh komisioner KPU Bojonegoro dan meminta agar pelaksanaan Pilkada Bojonegoro 2024 diambil alih oleh KPU Jawa Timur.