Kacangan – Desa Kacangan di Kecamatan Tambakrejo, Bojonegoro, menyimpan potensi besar yang siap dikembangkan, mulai dari sektor pertanian, peternakan, hingga pariwisata. Hal ini disampaikan oleh Kepala Desa Kacangan, Aziz Gozali, dalam wawancara terbaru. Aziz menekankan bahwa desa ini memiliki kekayaan sumber daya alam yang melimpah, khususnya di bidang pertanian dan peternakan, yang jika dikelola dengan baik bisa mendongkrak kesejahteraan masyarakat.
Dilansir dari Radar Bojonegoro, Dalam sektor peternakan, Kacangan sudah dikenal dengan beberapa peternakan ayam petelur. Keunggulan desa ini adalah ketersediaan jagung sebagai bahan pakan ayam yang melimpah.
“Kami memanfaatkan jagung lokal sebagai pakan ayam, sehingga bisa mengurangi ketergantungan pada pakan komersial dari luar,” ujar Aziz.
Hal ini tidak hanya menekan biaya operasional peternak, tetapi juga mendukung keberlanjutan sektor peternakan di desa.
Di bidang pertanian, masyarakat Desa Kacangan mengatur pola tanam sesuai musim. Saat musim hujan, petani menanam padi, sementara pada musim kemarau mereka beralih ke tembakau dan jagung. Pola ini membantu petani memaksimalkan hasil sesuai kondisi alam, sehingga keuntungan dapat diraih tanpa tergantung pada satu komoditas saja.
Selain itu, Desa Kacangan tengah merencanakan pengembangan DAM Kacangan sebagai destinasi wisata lokal. Aziz menyebutkan bahwa potensi DAM ini sangat besar untuk menarik wisatawan, tetapi masih memerlukan perencanaan matang agar hasilnya maksimal.
“Kami ingin mengundang wisatawan ke Kacangan, namun perlu perencanaan agar DAM ini benar-benar menjadi daya tarik,” tambahnya.
Di sektor UMKM, desa ini memiliki beberapa unit usaha kecil, meski keberadaannya belum sepenuhnya menjadi magnet pengunjung dari luar. Untuk mengembangkan UMKM, pemerintah desa sudah mengadakan pelatihan dan memberikan bantuan bagi warga untuk pengadaan kandang dan ayam. Aziz menekankan pentingnya pendampingan berkelanjutan, tidak hanya pemberian modal, agar UMKM dapat berkembang lebih optimal.
Namun, pengembangan potensi desa ini masih menghadapi tantangan, terutama di bidang sumber daya manusia (SDM). Menurut Aziz, kesadaran masyarakat akan pentingnya pengembangan pertanian, peternakan, dan pariwisata masih kurang. Minat generasi muda yang lebih memilih merantau atau bekerja di luar desa juga menjadi hambatan dalam membangun potensi lokal.