Jurnal Pelopor – Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur, kembali memasuki status siaga dua atau siaga kuning akibat meningkatnya debit air di Sungai Bengawan Solo. Peringatan ini dikeluarkan pada Minggu, 9 Maret 2025, setelah kiriman air deras dari hulu sungai menyebabkan permukaan air terus naik. Hal ini mengancam ribuan warga yang tinggal di sepanjang bantaran sungai untuk waspada terhadap potensi banjir luapan.
Penyebab Kenaikan Permukaan Air
Penyebab utama tingginya permukaan air Bengawan Solo adalah curah hujan yang sangat tinggi baik di wilayah hulu maupun hilir sungai dalam beberapa hari terakhir. Menurut pantauan dari pos Kelurahan Ledik Wetan, Kecamatan Bojonegoro, pada pukul 08.00 WIB, ketinggian permukaan air mencapai 13.09 meter dari permukaan laut (dpl).
Kalaksa BPBD Bojonegoro, Heru Wicaksi, mengingatkan warga untuk tetap siaga.
“Kami menghimbau agar warga yang tinggal di sepanjang bantaran Bengawan Solo tetap waspada terhadap kemungkinan banjir luapan,” ujarnya.
Kondisi Terkini dan Potensi Banjir
Meskipun hingga saat ini belum ada laporan rumah yang terendam, potensi banjir masih mengintai sejumlah wilayah. Beberapa kawasan diperkirakan terdampak banjir jika permukaan air terus meningkat. Kawasan tersebut antara lain Kelurahan Ledok Wetan dan Ledok Kulon. Kedua kawasan itu berada di Kecamatan Bojonegoro. Selain itu, Desa Ngablak dan Desa Ngulanan di Kecamatan Dander juga berisiko terdampak.
Menurut data terbaru, kiriman air dari hulu sungai masih terus mengalir deras. Jika kondisi ini berlanjut, permukaan air dapat mendekati status siaga tiga atau siaga merah, yang dapat menyebabkan genangan di sejumlah wilayah.
Waspada Banjir Luapan
Mengingat intensitas hujan yang tinggi dan aliran air yang masih deras, BPBD Bojonegoro memberikan peringatan. Warga di minta untuk tetap memantau perkembangan situasi. Selain itu, warga harus mengikuti instruksi pihak berwenang. Warga yang tinggal di daerah rawan banjir di sarankan untuk mempersiapkan langkah-langkah antisipasi. Langkah ini mencakup evakuasi. Selain itu, warga juga perlu menyimpan barang-barang berharga di tempat yang lebih aman.
Dengan status siaga dua yang diumumkan, seluruh elemen masyarakat diminta untuk berkoordinasi dan tetap waspada terhadap kemungkinan terjadinya banjir lebih besar.
Baca Juga:
Skandal Minyakita: Dugaan Korupsi Capai Rp 731 Miliar per Bulan
Baru 2 Bulan Ketua KPK Temukan Kejanggalan MBG
Presiden Prabowo Undang 8 Konglomerat ke Istana, Picu Polemik Publik
Presiden Prabowo Undang 8 Konglomerat ke Istana, Picu Polemik Publik
Saksikan berita lainnya:
Komentar Terbaru