Jurnal Pelopor — Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto, mengumumkan bahwa ia bersama Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati dan sejumlah pejabat lainnya akan berangkat ke Amerika Serikat (AS). Perjalanan ini merupakan bagian dari persiapan untuk Spring Meeting 2025 yang diselenggarakan oleh Bank Dunia. Selain itu, mereka juga akan melakukan negosiasi mengenai tarif resiprokal yang diberlakukan oleh Presiden AS, Donald Trump, yang mencapai 32 persen terhadap Indonesia.
Pertemuan dengan Pejabat Tinggi AS untuk Membahas Berbagai Isu
Dalam konferensi pers yang di gelar di Jakarta pada Senin (14/4), Airlangga menjelaskan bahwa selain dirinya dan Sri Mulyani, Menteri Luar Negeri Sugiono juga akan ikut dalam delegasi Indonesia ke Washington DC. Rombongan ini di rencanakan akan berangkat pada 16 April 2025, dan mereka akan melakukan serangkaian pertemuan dengan pejabat tinggi AS, termasuk USTR (United States Trade Representative), Menteri Perdagangan, serta Menteri Keuangan AS.
Fokus pada Mengurangi Defisit Neraca Perdagangan dengan AS
Airlangga menekankan bahwa pertemuan ini akan membahas berbagai isu, tidak hanya dalam sektor perdagangan, tetapi juga investasi dan regulasi yang bersifat non-tarif. Ia menyebutkan bahwa salah satu tujuan utama dari negosiasi ini adalah untuk mengurangi defisit neraca perdagangan Indonesia dengan AS yang pada 2024 tercatat mencapai USD 17,9 miliar. Airlangga menambahkan bahwa Indonesia juga berencana untuk mengundang investasi dari AS serta meningkatkan kerjasama di sektor keuangan.
Negosiasi Rahasia dan Harapan untuk Kesepakatan Menguntungkan
Namun, Airlangga enggan memberikan rincian lebih lanjut tentang bagaimana negosiasi akan di lakukan, dengan mengatakan bahwa prosesnya adalah “negosiasi rahasia.” Ia menjelaskan bahwa Indonesia akan berusaha mencari kesepakatan yang saling menguntungkan dan meredakan ketegangan dalam hubungan perdagangan dengan AS.
Donald Trump Terus Menerapkan Kebijakan Tarif Tinggi terhadap Berbagai Negara
Sementara itu, Presiden AS Donald Trump terus memperkenalkan kebijakan tarif yang tinggi kepada berbagai negara, termasuk Indonesia. Kebijakan ini telah menciptakan ketegangan dalam pasar global, dengan banyak negara yang berusaha keras untuk menegosiasikan pengurangan tarif. Trump sendiri mengklaim bahwa negara-negara tersebut sangat ingin membuat kesepakatan, bahkan menghubunginya langsung untuk memohon agar tarif tersebut dipangkas.
Langkah Indonesia untuk Mengurangi Ketergantungan pada Impor dan Meningkatkan Ekspor
Di tengah ketegangan tersebut, Indonesia berada dalam posisi strategis untuk mengajukan negosiasi yang di harapkan dapat meredakan dampak negatif dari tarif tersebut terhadap ekonomi domestik. Airlangga juga menyebutkan bahwa Indonesia siap untuk mengurangi ketergantungan pada impor dari AS dan meningkatkan ekspor, guna menyeimbangkan defisit perdagangan.
Dengan berbagai isu yang akan di bahas dalam pertemuan ini, hasil dari negosiasi ini di harapkan akan berdampak signifikan pada hubungan perdagangan Indonesia-AS ke depannya.
Sumber: Liputan6
Baca Juga:
Utang RI Rp 250 T, Sri Mulyani: Bukan Karena Tak Punya Uang!
Tarif Trump Bikin Harga Kopi hingga Skincare Melonjak di AS
Saksikan berita lainnya:
Komentar Terbaru