Jakarta – Brasil, pemegang presidensi BRICS tahun 2025, mengumumkan bahwa Indonesia kini resmi menjadi anggota penuh kelompok ekonomi tersebut pada Senin (6/1/2025). Sebelumnya, Indonesia hanya menjalin kerja sama sebagai mitra BRICS.
Kementerian Luar Negeri Brasil menilai Indonesia memiliki peran strategis karena populasinya yang besar dan ekonominya yang kuat di Asia Tenggara. Mereka menyatakan bahwa Indonesia memiliki visi yang sejalan dengan negara-negara BRICS lainnya dalam mereformasi tata kelola global dan memperkuat hubungan kerja sama Selatan-Selatan.
BRICS dan Perannya di Dunia
BRICS, yang awalnya dibentuk oleh Brasil, Rusia, India, dan China pada 2009, menambahkan Afrika Selatan sebagai anggota pada 2010. Dalam beberapa tahun terakhir, kelompok ini terus berkembang dengan mengajak negara-negara seperti Iran, Mesir, Ethiopia, Uni Emirat Arab, dan kini Indonesia.
Dengan keanggotaan Indonesia, BRICS mencakup 45 persen populasi dunia dan menyumbang 35 persen PDB global berdasarkan paritas daya beli. Kelompok ini secara aktif membahas isu strategis seperti dedolarisasi, ketahanan pangan, dan kerja sama energi.
Manfaat Keanggotaan Indonesia di BRICS
- Meningkatkan Peluang Ekonomi
Keanggotaan Indonesia di BRICS membuka peluang perdagangan dan investasi dengan negara-negara anggotanya. Indonesia kini memiliki akses pasar yang lebih luas dan dapat meningkatkan ekspor serta investasi asing langsung. - Mengurangi Ketergantungan Ekonomi
Indonesia dapat mendiversifikasi mitra ekonominya dengan memanfaatkan kerja sama di BRICS, sehingga mengurangi ketergantungan pada negara-negara tradisional seperti Amerika Serikat dan Uni Eropa. - Mengurangi Risiko Ekonomi dengan Dedolarisasi
BRICS mendorong penggunaan mata uang lokal dalam perdagangan antaranggota. Hal ini membantu Indonesia mengurangi risiko fluktuasi nilai tukar dolar AS dan meningkatkan stabilitas ekonomi. - Meningkatkan Posisi Internasional
BRICS memperkuat posisi tawar Indonesia dalam organisasi internasional seperti G20 dan OECD. Indonesia juga dapat berperan aktif dalam isu-isu global, termasuk perubahan iklim dan pembangunan berkelanjutan.
Rupiah Menguat Setelah Indonesia Gabung BRICS
Nilai tukar rupiah langsung menguat terhadap dolar AS setelah Indonesia resmi bergabung dengan BRICS. Pada Selasa (7/1/2025), rupiah ditutup menguat 55 poin ke level Rp16.143 per dolar AS.
Ibrahim Assuabi, Direktur Laba Forexindo Berjangka, mengungkapkan bahwa pasar merespons positif keputusan ini. “Keputusan ini membuka peluang kerja sama yang lebih luas di berbagai bidang, seperti teknologi, ketahanan pangan, dan energi,” jelasnya.
BRICS Dorong Dedolarisasi
Agenda dedolarisasi terus menjadi fokus utama BRICS. Kelompok ini mendorong perdagangan antarnegara dengan menggunakan mata uang lokal. Contohnya, China dan Rusia telah menggunakan mata uang masing-masing untuk 90 persen transaksi perdagangan mereka.
Indonesia memiliki peluang besar untuk mengurangi ketergantungan pada dolar AS dengan memanfaatkan dedolarisasi. Langkah ini akan membantu negara menghadapi tantangan ekonomi global dengan lebih stabil.
Langkah Strategis untuk Masa Depan
Keanggotaan di BRICS memberikan Indonesia kesempatan besar untuk memperkuat ekonomi dan perannya di dunia. Indonesia dapat memperluas kerja sama internasional, memperbaiki daya saing, dan memberikan manfaat nyata bagi rakyatnya melalui platform ini.
Disclaimer: Artikel ini ditulis ulang oleh redaksi dengan menggunakan Artificial Intelligence
Komentar Terbaru