Jurnal Pelopor – Bursa saham Indonesia bergairah! Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) melesat tajam hingga 4,79% ke level 6.254,02 pada Kamis (10/4), setelah Presiden Amerika Serikat Donald Trump menunda penerapan tarif resiprokal selama 90 hari untuk sejumlah negara, termasuk Indonesia. Sementara itu, China tetap menjadi sasaran tarif tinggi.
Penguatan ini langsung disambut positif oleh investor. Indeks LQ45 pun ikut terbang 5,64% ke posisi 707,11, mencerminkan euforia pasar atas sinyal meredanya ketegangan dagang global.
Sentimen Positif AS, Rupiah, dan Bursa Global
Menurut analis MNC Sekuritas, Herditya Wicaksana, euforia pasar dipicu oleh keputusan Trump yang mengecualikan banyak negara dari tarif baru.
“Meski tensi dengan China tetap tinggi, sentimen dari penguatan Rupiah dan reli bursa global turut memperkuat IHSG,” ujarnya.
IHSG sempat menyentuh level tertinggi di 6.310,82, dengan posisi terendah 6.188,67. Lonjakan harga saham didorong oleh 553 saham yang menguat, dibanding hanya 84 saham melemah, sementara 160 saham stagnan.
Seluruh Sektor Menghijau, Basic dan Konsumer Memimpin
Semua sektor saham kompak menguat. Sektor basic materials melonjak paling tinggi hingga 7,03%, disusul sektor consumer cyclical sebesar 6,11%, dan energi sebesar 5,51%.
Sektor lain juga menunjukkan tren positif:
- Teknologi naik 5,03%
- Infrastruktur tumbuh 5,19%
- Transportasi menguat 4,32%
- Properti, keuangan, hingga kesehatan juga mengalami lonjakan signifikan
Saham CUAN, INDY, dan HRUM Paling Cuan Hari Ini
Beberapa saham unggulan mencetak keuntungan spektakuler:
- CUAN naik 16,56% ke Rp 5.525
- INDY melesat 12,15% ke Rp 1.015
- HRUM melonjak 7,44% ke Rp 650
Frekuensi perdagangan mencapai lebih dari 1,2 juta kali, dengan volume 22,7 miliar saham dan nilai transaksi harian Rp 15,6 triliun. Kurs dolar AS terhadap rupiah berada di kisaran Rp 16.794, turut memperkuat kepercayaan pelaku pasar.
Menanti Laporan Keuangan dan Suku Bunga
Selain sentimen global, investor kini juga menantikan rilis laporan keuangan kuartal I-2025. Bila hasilnya solid, itu bisa menjadi katalis lanjutan bagi IHSG. Harapan akan pemangkasan suku bunga acuan oleh bank sentral juga menjadi fokus berikutnya.
Sementara itu, di panggung global, Trump mengklaim bahwa lebih dari 75 negara siap bernegosiasi dengan AS. Namun, China tetap kena tarif 125%, dan Beijing telah membawa persoalan ini ke WTO.
Dengan momentum ini, pelaku pasar diharap tetap waspada meski optimisme menguat. Ketegangan AS-China belum berakhir, tapi untuk sementara, pasar Indonesia sedang berpesta.
Sumber: Liputan6
Baca Juga:
Utang RI Rp 250 T, Sri Mulyani: Bukan Karena Tak Punya Uang!
Prabowo “Stop”: Semua Peraturan Menteri Lewat Presiden!
Saksikan berita lainnya:
Demo Besar Tolak Revisi UU TNI: Apa Dampaknya bagi Demokrasi Indonesia?
Komentar Terbaru