Jakarta, 6 Februari 2025 – Indonesia, dengan lebih dari 81.000 km garis pantai dan ribuan pelabuhan tikus yang tersebar di seluruh wilayahnya, telah lama menjadi target utama para penyelundup. Barang-barang ilegal seperti rokok, narkotika, tekstil, hingga kendaraan mewah masuk ke Indonesia melalui jalur yang sulit diawasi, menambah beban ekonomi negara dan menantang aparat penegak hukum.
Penyelundupan Tak Pernah Terhenti
Pemerintah Indonesia, di bawah kepemimpinan Presiden Prabowo Subianto, terus berupaya menanggulangi peredaran barang ilegal yang meresahkan, melalui koordinasi antara Kementerian Keuangan, Direktorat Jenderal Bea dan Cukai (DJBC), serta kepolisian dan Badan Narkotika Nasional (BNN). Meski begitu, operasi penyelundupan tetap berjalan dengan berbagai cara yang semakin canggih.
Pada tahun 2024, upaya pemerintah untuk menekan penyelundupan barang ilegal memasuki fase baru. Selama 100 hari pertama Kabinet Merah Putih, DJBC telah melakukan 6.187 penindakan yang berhasil menyita barang senilai Rp4,06 triliun. Penindakan terus berlanjut sepanjang tahun, dengan total 31.275 penindakan dan pemerintah berhasil mengamankan barang selundupan senilai Rp6,1 triliun.
Jalur Penyelundupan: Dari Laut, Darat, hingga Udara
Barang-barang ilegal masuk melalui berbagai jalur:
- Darat – Penggunaan truk logistik untuk menyamarkan barang ilegal sebagai barang legal, seringkali tanpa dokumen yang sesuai.
- Laut – Kapal-kapal kecil yang berpindah muatan di tengah laut sebelum masuk ke pelabuhan-pelabuhan yang tidak terdeteksi.
- Udara – Penyulundupan melalui bagasi penumpang atau kargo dengan dokumen palsu atau dimanipulasi.
Penyelundupan Rokok Ilegal dan Narkotika: Ancaman Terbesar
Dalam salah satu penindakan terbesar, DJBC berhasil menyita 266 juta batang rokok ilegal, perkiraan kerugian negara mencapai Rp356 miliar. Ini hanya sebagian dari gelombang barang ilegal yang memasuki pasar Indonesia, yang mengancam kesejahteraan ekonomi lokal dan membebani industri yang sah.
Narkotika juga menjadi masalah besar. Tahun 2024 mencatatkan peningkatan signifikan dalam penyelundupan narkotika. Bersama Bareskrim Polri dan BNN, DJBC berhasil menggagalkan 1.448 kasus penyelundupan narkotika, dengan total barang bukti mencapai 7,4 ton, termasuk sabu, ganja, ekstasi, dan tembakau sintetis. Bandingkan dengan tahun sebelumnya yang hanya mencatatkan 6 ton barang bukti.
Permainan Kotor di Balik Layar: Keterlibatan Oknum Aparat
Jaringan penyelundupan tidak hanya melibatkan para penyelundup. Penyelidikan menunjukkan adanya keterlibatan oknum di dalam berbagai lembaga yang berfungsi untuk “mempermudah” jalannya barang ilegal.
- Pemberitahuan Palsu – Beberapa penyelundup menyamarkan barang impor dengan memberikan informasi palsu tentang jenis barang, seperti yang terjadi pada kasus penyelundupan tekstil dan elektronik.
- Penyogokan Aparat – Beberapa petugas bea cukai dan kepolisian dilaporkan menerima suap untuk tidak mengawasi barang-barang yang masuk.
- Jaringan Internasional – Menurut dugaan penyelundupan narkotika melibatkan kartel internasional dari negara-negara seperti Tiongkok, Malaysia, dan Timur Tengah, yang menggunakan Indonesia sebagai jalur transit.
Salah satu kasus besar yang terungkap adalah penyelundupan kendaraan mewah yang masuk melalui Batam. Delapan mobil mewah diselundupkan menggunakan modus pemalsuan dokumen. Mobil-mobil ini, yang masing-masing dihargai Rp799 juta, disamarkan asal-usulnya.
Baca Juga:
Polda Jawa Barat Bongkar Kasus Narkoba Besar di Bogor, 5 Juta Jiwa Terselamatkan
Polda Jawa Barat Bongkar Kasus Narkoba Besar di Bogor, 5 Juta Jiwa Terselamatkan
Dampak Ekonomi dan Keamanan: Ancaman Serius bagi Indonesia
Penyelundupan barang ilegal memiliki dampak besar, tidak hanya terhadap ekonomi tetapi juga terhadap kesehatan masyarakat dan keamanan negara.
- Industri Rokok Legal Terancam – Dengan maraknya rokok ilegal, negara kehilangan potensi pendapatan dari cukai, yang seharusnya dapat mencapai Rp300,2 triliun pada 2024.
- Pabrik Tekstil Gulung Tikar – Tekstil dan pakaian bekas impor ilegal membanjiri pasar Indonesia dengan harga yang lebih murah, mengancam kelangsungan pabrik tekstil dalam negeri.
- Kesehatan Masyarakat Terancam – Minuman keras ilegal serta kosmetik yang tidak terdaftar BPOM beredar bebas di pasar, dengan risiko kesehatan yang tinggi.
- Keamanan Nasional – Narkotika dalam jumlah besar mengancam generasi muda Indonesia, memperburuk masalah kecanduan dan kriminalitas.
Penerimaan negara juga tertekan oleh maraknya barang ilegal yang lolos dari pajak dan cukai. Hingga November 2024, penerimaan DJBC tercatat hanya Rp257,8 triliun, lebih rendah dari target yang diharapkan.
Langkah Pemerintah: Meningkatkan Pengawasan dan Penindakan
Menghadapi ancaman ini, pemerintah memperketat pengawasan di pelabuhan dan perbatasan dengan menggunakan teknologi pemindai kontainer yang 100% di pelabuhan utama. pemerintah memperketat patroli di titik-titik rawan penyelundupan, seperti di Kalimantan dan Sumatra, hai ini untuk mengurangi celah yang bisa dimanfaatkan penyelundup.
Kerja sama yang semakin erat antara Bea Cukai, TNI, Polri, dan kementerian terkait agar penindakan lebih efektif dan terkoordinasi. Pihak kepolisian dan pemerintah juga mulai memperkenalkan kebijakan zero tolerance terhadap aparat yang terlibat dalam praktik penyelundupan.
Perang yang Belum Berakhir: Perjuangan untuk Menutup Pintu Penyulundupan
Meski pemerintah terus mengambil langkah-langkah kera, perang melawan penyelundupan barang ilegal masih jauh dari selesai. Jaringan penyelundupan terus beradaptasi dengan metode baru untuk menembus celah keamanan yang ada.
Namun, dalam upaya ini, bukan hanya aparat yang harus berperan. Masyarakat juga memiliki peran penting dalam memahami bahaya barang ilegal. Pemerintah terus mengedukasi masyarakat tentang risiko barang ilegal yang masuk ke Indonesia, baik dari segi kesehatan, ekonomi, maupun keamanan.
Pertanyaannya kini adalah, apakah Indonesia akan berhasil menutup pintu penyelundupan untuk selamanya, ataukah pertempuran ini akan menjadi permainan kucing-kucingan yang tak berujung? Ke depan, pemerintah dan masyarakat harus terus bersatu melawan ancaman ini demi melindungi ekonomi dan masa depan Indonesia.
Baca juga:
Presiden Prabowo Tinjau Program Makan Bergizi Gratis di Pulogadung
https://www.jurnalpelopor.com/kebijakan-ekstrem-presiden-prabowo-dalam-bedah-apbn.html
RS Muna Anggita Kawal Program Makan Bergizi Gratis Bersama UMKM dan MBG
Saksikan berita lainnya:
Komentar Terbaru