Jakarta – Program inisisasi Presiden Prabowo, Makan Bergizi Gratis (MBG), resmi terealisasi pada Senin, 6 Januari 2025. Kepala Badan Gizi Nasional (BGN), Dadan Hindayana, memastikan pelaksanaan program ini sesuai jadwal tanpa penundaan.
Dadan menyampaikan bahwa peluncuran ini merupakan hasil dari berbagai uji coba sebelumnya.
“Jika semua sesuai planning, tanggal 6 Januari (2025) akan menjadi hari bersejarah bagi program ini,” ujarnya kepada media.
Ia juga menyatakan bahwa mereka telah menyiapkan laporan lengkap terkait pelaksanaan MBG untuk disampaikan kepada Presiden Prabowo.
Target Ambisius: Mencapai 15 Juta Penerima
Pada tahap awal, MBG ditargetkan menjangkau 3 juta penerima manfaat, yang terdiri dari berbagai kelompok rentan seperti balita, siswa sekolah, ibu hamil, dan ibu menyusui. Jumlah ini diharapkan terus meningkat hingga mencapai lebih dari 15 juta orang pada Agustus 2025.
“Minimal 15 juta mulai Agustus (2025),” kata Dadan penuh optimisme.
Program ini menjadi upaya konkret pemerintah untuk memberikan akses makanan bergizi bagi masyarakat yang membutuhkan, terutama mereka yang berada dalam kondisi ekonomi kurang menguntungkan.
Anggaran Rp 71 Triliun: Cukupkah?
Dengan total anggaran Rp 71 triliun untuk tahun pertama, pemerintah menargetkan distribusi makanan bergizi kepada 19,47 juta penerima manfaat. Namun, Direktur Kebijakan Publik CELIOS, Media Wahyudi Askar, menyebut nominal tersebut masih kurang.
“Anggaran ini terlihat terbatas jika dibandingkan dengan kebutuhan program. Apalagi dengan alokasi Rp 10.000 per porsi, masih ada tantangan besar dalam membangun ekosistem penyediaan makanan bergizi,” jelasnya.
Distribusi Logistik dan Kesiapan Infrastruktur
Sebanyak 190 dapur makan bergizi gratis siap beroperasi di hari pertama peluncuran program. Dapur-dapur ini tersebar di 26 provinsi, dari Aceh hingga Papua. Kepala Komunikasi Kepresidenan, Hasan Nasbi menjelaskan bahwa Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) akan mengelola dapur ini.
“Setiap dapur akan diawasi oleh Kepala SPPG, ahli gizi, dan akuntan untuk memastikan kualitas makanan serta kelancaran distribusi,” kata Hasan.
Selain itu, SPPG juga bertanggung jawab memastikan standar kebersihan dan pengelolaan limbah sesuai prosedur.
Dalam mendukung keberlanjutan, pemerintah menggunakan nampan berbahan stainless steel, sehingga dapat memeinimalisir jumlah limbah. Hasan juga menargetkan 937 dapur siap beroperasi pada akhir Januari 2025.
Langkah Strategis untuk Masa Depan
Target dalam tiga bulan pertama, program ini menjangkau 3 juta penerima manfaat. Angka tersebut akan terus meningkat secara bertahap hingga mencapai 82,9 juta penerima manfaat pada 2029.
Harapannya program MBG menjadi solusi nyata untuk meningkatkan gizi masyarakat dan membantu mereka yang membutuhkan. Dengan kolaborasi antara pemerintah, ahli gizi, dan masyarakat, program ini menjadi langkah besar menuju Indonesia yang lebih sehat.
Komentar Terbaru