Jakarta – Pemerintah resmi meluncurkan Program Makan Bergizi Gratis (MBG) di 26 provinsi di Indonesia pada Senin, 6 Januari 2024. Program ini menyediakan makanan bergizi bagi anak-anak dari PAUD hingga SMA, dengan jadwal makan menyesuaikan berdasarkan tingkat pendidikan mereka. Peluncuran ini menarik perhatian luas, terutama melalui kisah mengharukan yang bertebaran di media sosial.
Kisah Mengharukan Anak SD di Gorontalo
Pada hari pertama pelaksanaan, sebuah video di akun TikTok @4nna412 memperlihatkan seorang anak SD di Gorontalo yang sengaja menyisihkan makanannya untuk ibunya yang tidak memiliki nasi di rumah.
“Dek, silakan makan. Kenapa, kenapa tidak mau makan?” tanya seorang laki-laki dalam video tersebut. Si anak, yang mengenakan seragam merah putih, menjawab, “Mau kasih ke mama,” dengan penuh perhatian terhadap keadaan keluarganya di rumah.
Reaksi Warganet terhadap Kisah Anak Berbagi Makanan
Unggahan tersebut memperoleh lebih dari 23 ribu tanda suka dan menarik beragam komentar dari warganet. Banyak yang merasa terharu dengan perhatian si anak kepada ibunya, sementara beberapa lainnya mengungkapkan kekhawatiran terkait masih banyaknya keluarga yang kekurangan pangan di Indonesia. Seorang warganet bahkan menyarankan agar memberikan makanan tambahan kepada anak tersebut..
Pentingnya Pemerataan Distribusi Program Makan Bergizi Gratis
Program MBG ini mendapat perhatian khusus, mengingat masih adanya daerah-daerah yang belum sepenuhnya menerima manfaat dari program tersebut. Warganet di media sosial mendorong pemerintah untuk mendahulukan daerah-daerah terpencil yang membutuhkan lebih banyak perhatian. Beberapa daerah, seperti Maluku Seram dan Aceh, belum menerima distribusi makanan bergizi, yang menyoroti tantangan dalam pemerataan distribusi program ini.
Kualitas dan Kesiapan Infrastruktur Jadi Prioritas Pemerintah
Pemerintah menjelaskan bahwa 26 provinsi baru bisa melaksanakan program MBG karena faktor kesiapan infrastruktur dan kualitas distribusi. Kepala Badan Gizi Nasional (BGN), Dadan Hindayana, menegaskan bahwa pemerintah fokus pada kualitas, bukan kuantitas.
“Tergantung kesiapan dari semua infrastruktur yang ada. Kami mengedepankan kualitas, tidak mengejar kuantitas,” kata Dadan Hindayana.
Target Lima Ribu Dapur Makan Bergizi Gratis pada 2025
Untuk memperluas jangkauan, pemerintah menargetkan lima ribu dapur Makan Bergizi Gratis yang beroperasi di seluruh Indonesia pada pertengahan tahun 2025. Pemerintah telah melatih sebanyak seribu kepala satuan pelayanan pemenuhan gizi (SPPG) dan akan bekerja sama dengan ahli gizi serta akuntan untuk memastikan kelancaran distribusi makanan.
Tujuan Program Makan Bergizi Gratis untuk Pemenuhan Gizi Nasional
Program ini bertujuan untuk membantu pemenuhan gizi bagi anak-anak, balita, ibu hamil, dan menyusui di seluruh Indonesia. Dadan Hindayana menambahkan bahwa program ini menjadi langkah besar untuk memenuhi kebutuhan gizi secara nasional bagi masyarakat yang membutuhkan.
Komentar Terbaru