Jakarta, [09 Desember 2024] – Ketua Umum Badan Komunikasi Pemuda Remaja Masjid Indonesia (BKPRMI), Nanang Mubarok, mengajak seluruh elemen bangsa sekaligus menegaskan pentingnya berkolaborasi dalam menghidupkan gerakan “Back to Masjid” sebagai bagian dari upaya mewujudkan visi besar Indonesia Emas 2045. Seruan tersebut disampaikan dalam pidatonya pada acara Pelantikan Pengurus DPP BKPRMI Periode 2024-2029 di Wisma Kemenpora RI, hari Jum’at (6/12/2024), di mana ia menekankan pentingnya masjid sebagai pusat peradaban, spiritualitas, dan pemberdayaan masyarakat.
“Gerakan ‘Back to Masjid’ bukan hanya tentang kembali ke masjid untuk beribadah, tetapi juga mengembalikan masjid ke fungsi ideal dan strategisnya sebagai pusat peradaban: kegiatan agama, sosial, ekonomi, politik, pendidikan, dan kebangsaan. Masjid bukan hanya tempat ibadah, tetapi juga pusat pembentukan karakter, pemberdayaan ekonomi, dan penguatan solidaritas sosial. Gerakan ‘Back to Masjid’ adalah peluang kita untuk membangun fondasi masyarakat yang lebih baik, yang akan menjadi landasan kokoh menuju Indonesia Emas. Ini adalah langkah konkrit dalam membangun generasi emas yang berkarakter, cerdas, dan berintegritas,” ujar Nanang.
Masjid Sebagai Pusat Peradaban untuk Indonesia Emas
Nanang Mubarok menekankan bahwa masjid memiliki peran penting dalam membentuk masyarakat yang solid secara moral dan sosial. Dalam sejarah Islam, masjid selalu menjadi pusat inovasi dan pengembangan umat karenanya masjid memainkan peran sentral dalam membangun masyarakat yang maju. Gerakan “Back to Masjid” bertujuan menghidupkan kembali semangat tersebut agar masjid dapat menjadi motor penggerak perubahan. Masjid diharapkan menjadi ruang inklusif yang mampu menjangkau berbagai lapisan masyarakat, terutama generasi muda, untuk berkarya, berinovasi, dan memperkuat solidaritas sosial.
“Jika generasi muda melihat masjid sebagai tempat yang mendukung kreativitas, belajar, dan pemberdayaan, kita sedang menanamkan bibit-bibit emas untuk masa depan bangsa,” tambahnya.
Kolaborasi sebagai Kunci Keberhasilan
Dalam pidatonya, Nanang Mubarok menggarisbawahi pentingnya kolaborasi berbagai elemen bangsa lintas sektor sebagai unsur penting keberhasilan gerakan ini. Ia mengajak pemerintah, organisasi masyarakat, dunia usaha, dan komunitas pemuda bekerja sama untuk memastikan gerakan ini berdampak luas:
1. Pemerintah: Memfasilitasi dan mendukung dengan kebijakan revitalisasi masjid dan pendanaan untuk program pemberdayaan berbasis masjid.
2. Organisasi Keagamaan: Menyusun program pembinaan yang sesuai kebutuhan zaman dan mengembangkan program pendidikan akhlak/karakter, kewirausahaan, dan literasi digital yang terintegrasi dengan kegiatan masjid.
3. Dunia Usaha: Melibatkan CSR perusahaan untuk mendukung kegiatan produktif berbasis masjid, seperti dukungan modal usaha, pelatihan wirausaha, pelatihan keterampilan dan pengembangan ekonomi lokal, koperasi masjid, Badan Usaha Milik Masjid (BUMM) dan dukungan teknologi.
4. Pemuda, Komunitas dan Masyarakat: Menghidupkan masjid dengan kegiatan kreatif, inovatif dan relevan dengan kebutuhan masyarakat saat ini, seperti dakwah digital, pengembangan ekonomi lokal, dan kegiatan sosial berbasis masjid.
“Kunci keberhasilan gerakan ini adalah kolaborasi. Kolaborasi ini akan memastikan masjid tidak hanya menjadi tempat ibadah, tetapi juga pusat pemberdayaan masyarakat khususnya generasi muda yang relevan dengan kebutuhan era modern. Dengan bekerja bersama, kita dapat memastikan masjid menjadi ruang yang produktif, modern, dan bermanfaat bagi semua,” tegasnya.
Transformasi Digital untuk Masjid Modern
Nanang Mubarok juga menyoroti pentingnya penggunaan teknologi dalam mendukung gerakan “Back to Masjid.” Pemanfaatan aplikasi manajemen masjid, media sosial untuk dakwah, hingga platform crowdfunding berbasis digital dapat memperkuat peran masjid dalam melayani masyarakat secara lebih efektif di era digital.
Komitmen BKPRMI untuk Indonesia Emas
Sebagai organisasi kemasyarakatan dan kepemudaan berbasis masjid, BKPRMI berkomitmen untuk mendukung pembangunan generasi muda yang tangguh dan berdaya saing global dengan terus mendorong generasi muda agar menjadikan masjid sebagai ruang untuk belajar, berkontribusi, dan berkarya. Melalui berbagai programnya, BKPRMI ingin memastikan masjid menjadi pilar penting dalam pembangunan bangsa untuk mewujudkan visi Indonesia Emas 2045.
“Gerakan ‘Back to Masjid’ adalah jalan kita bersama untuk mempersiapkan generasi emas, generasi yang tidak hanya cerdas secara intelektual tetapi juga kokoh dalam moral dan kebangsaan. Gerakan ‘‘Back to Masjid’ adalah langkah strategis untuk membangun masyarakat yang harmonis, produktif, dan berorientasi pada masa depan. Masjid tidak hanya menjadi pusat ibadah, tetapi juga ruang untuk membangun mimpi besar bagi bangsa ini. Dengan kolaborasi yang kuat, kita bisa menjadikan masjid sebagai pusat perubahan dan kemajuan bangsa. Mari kita wujudkan Indonesia Emas dengan masjid sebagai pusat peradaban,” pungkas Nanang.