Jakarta – Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengambil keputusan mengejutkan dengan memangkas anggaran perjalanan dinas kementerian dan lembaga (K/L) hingga 50 persen untuk tahun anggaran 2024. Pemangkasan besar-besaran ini tertuang dalam surat edaran yang dikeluarkan pada 7 November 2024. Keputusan ini tak hanya berimbas pada program-program K/L, tetapi juga bisa memengaruhi aktivitas perjalanan dinas para aparatur sipil negara (ASN) yang kini harus menyesuaikan anggaran yang lebih terbatas.
Dilansir dari Liputan6, ekonom Bhima Yudhistira, Direktur Eksekutif Center of Economic and Law Studies (Celios), menyatakan bahwa keputusan ini merupakan salah satu langkah pemerintah untuk mengatasi melonjaknya defisit anggaran.
“Khawatir lonjakan defisit di akhir tahun membuat pemerintah harus lakukan front loading utang secara signifikan untuk siapkan alokasi belanja di awal 2025,”
yang menilai bahwa penghematan ini merupakan strategi pertama untuk mengurangi pengeluaran.
Meskipun demikian, penghematan ini bisa berdampak pada sektor maskapai penerbangan, transportasi, dan perhotelan yang biasanya mendapat keuntungan signifikan dari kegiatan perjalanan dinas. Di sisi lain, meskipun penghematan anggaran dinas diprediksi akan terus berlanjut, ada kekhawatiran bahwa sektor-sektor terkait akan merasakan penurunan omzet, khususnya menjelang akhir tahun.
Selain perjalanan dinas, Bhima juga memperkirakan bahwa pemerintah akan semakin selektif dalam proyek-proyek yang dianggap kurang prioritas, guna mengoptimalkan anggaran yang ada. Dalam hal ini, perjalanan dinas bukan satu-satunya aspek yang akan dipangkas, tetapi berbagai kegiatan yang tidak mendesak juga bisa terkena dampaknya.