Jakarta – Wakil Direktur Lalu Lintas Polda Metro Jaya, AKBP Argo Wiyono, memberikan penjelasan terkait viralnya perilaku arogan anggota polisi yang sedang melaksanakan tugas pengawalan. Anggota tersebut, berinisial Brigadir DK, merupakan personel dari Direktorat Lalu Lintas Polda Metro Jaya.
Menurut Argo, insiden yang menjadi sorotan publik ini terjadi pada Rabu, 8 Januari 2025, sekitar pukul 16.30 WIB, di kawasan Jalan Sudirman-Thamrin, Jakarta Pusat. Kejadian itu melibatkan kendaraan Taksi Alphard dan sebuah Suzuki Ertiga yang hampir bersenggolan, memicu kemacetan lalu lintas.
Kronologi Insiden
Argo menjelaskan bahwa insiden bermula dari sebuah truk penambal jalan yang berhenti di lajur tengah dan memicu kemacetan. Di tengah situasi tersebut, Taksi Silverbird mencoba berpindah ke kanan, tetapi dihadang oleh Suzuki Ertiga yang juga bergerak ke arah yang sama. Kondisi ini nyaris menyebabkan senggolan di antara kedua kendaraan.
Perdebatan kecil yang terjadi antara pengemudi Taksi Alphard dan kendaraan lainnya menyebabkan antrean panjang. Dalam upaya mengurai kemacetan, Brigadir DK segera turun tangan untuk melerai dan meminta kendaraan Taksi Alphard maju.
Namun, gestur Brigadir DK yang terlihat menunjuk dengan nada tegas memunculkan persepsi bahwa tindakannya arogan, yang kemudian menjadi viral di media sosial.
Teguran dan Evaluasi
Menanggapi insiden ini, Brigadir DK telah mendapat sanksi teguran. Argo menegaskan bahwa anggota tersebut untuk lebih humanis saat menjalankan tugas pengawalan di masa depan.
“Saat ini, anggota diberikan sanksi berupa teguran untuk meningkatkan pendekatan yang lebih humanis dalam melaksanakan giat pengawalan,” jelas Argo dalam keterangannya pada Jumat (10/1/2025).
Permintaan Maaf dan Klarifikasi Lebih Lanjut
Sebagai bentuk tanggung jawab, Direktorat Lalu Lintas Polda Metro Jaya juga akan mencari pengemudi Taksi Alphard untuk meminta klarifikasi lebih lanjut.
“Apakah ada tindakan atau ucapan dari personel Ditlantas yang dianggap tidak sopan atau arogan akan segera kami telusuri,” kata Argo.
Direktorat Lalu Lintas Polda Metro Jaya menyampaikan permohonan maaf kepada masyarakat atas gestur yang mungkin dianggap tidak pantas.
“Kami akan menjadikan insiden ini sebagai bahan evaluasi untuk memperbaiki pelaksanaan kegiatan pengawalan ke depannya,” tutup Argo.
Harapan untuk Perbaikan
Kejadian ini menjadi pengingat pentingnya pendekatan humanis dalam pelaksanaan tugas polisi di lapangan. Masyarakat berharap bahwa evaluasi ini dapat meningkatkan profesionalisme aparat dan memperkuat kepercayaan publik terhadap kinerja kepolisian.
Komentar Terbaru