Jurnal Pelopor, 26 Februari 2025 – Presiden Prabowo Subianto membantah anggapan bahwa Presiden keenam RI, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), dan Presiden ketujuh RI, Joko Widodo (Jokowi), terlibat dalam campur tangan politik di pemerintahannya. Dalam pernyataannya, Prabowo menegaskan bahwa dirinya lah yang mendatangi SBY dan Jokowi untuk meminta masukan dalam memimpin Indonesia.
Prabowo Menyebut Pengalaman SBY
Prabowo mengungkapkan bahwa SBY mampu menghadapi krisis finansial global pada tahun 2008.
“Pak SBY menghadapi krisis 2008. Negara-negara kapitalis crash, tetapi Indonesia aman. Makanya, beberapa tim SBY masih saya pakai,” kata Prabowo saat menghadiri penutupan Kongres VI Partai Demokrat di Hotel Ritz Carlton Jakarta.
Dengan nada tegas, Prabowo menekankan bahwa SBY tidak pernah campur tangan dalam pemerintahannya.
“Bapak tidak pernah menitipkan kepentingan politik kepada saya,” ungkapnya.
Permintaan Masukan dari Jokowi
Selain itu, Prabowo juga menanggapi anggapan bahwa Jokowi melakukan campur tangan. Ia menegaskan,
“Ada yang mengatakan Pak Jokowi cawe-cawe, enggak ada. Saya datang ke Pak Jokowi.”
Menurutnya, wajar untuk meminta masukan dari sosok yang memiliki pengalaman memimpin Indonesia selama 10 tahun.
“Saya rasa hanya orang bodoh yang tidak mau belajar dari 20 tahun pengalaman mereka,” ujar Prabowo.
Komitmen Terhadap Kinerja
Dalam kesempatan itu, Prabowo juga menyampaikan komitmennya untuk tidak mencalonkan diri pada pemilihan presiden (Pilpres) 2029 jika ia merasa prestasinya di tahun keempat sebagai presiden mengecewakan.
“Saya malu sama rakyat Indonesia. Kalau tidak mampu, lebih baik saya hormat,” tegasnya.
Ia mengaku heran dengan permintaan kader Partai Gerindra yang memintanya untuk maju dalam Pilpres 2029, meski ia baru 100 hari menjabat.
“Nakali-nakali itu baru 100 hari kerja udah disuruh nyapres,” candanya.
Siap Dikenal Kritik
Prabowo menekankan pentingnya bekerja dengan orientasi pada masyarakat. Ia mengajak masyarakat untuk mengoreksi jika merasa dirinya tidak setia kepada rakyat.
“Saya katakan di sini, begitu saudara merasakan, begitu saudara melihat tanda-tanda Prabowo Subianto tidak setia kepada rakyat Indonesia, pada saat itulah saudara koreksi saya,” ujarnya.
Kehadiran di Kongres VI Partai Demokrat
Prabowo hadir di acara penutupan Kongres VI Partai Demokrat bersama Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka. Mereka di sambut meriah oleh kader Partai Demokrat dan tamu undangan, termasuk SBY dan Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY). Kehadiran mereka di acara ini menunjukkan solidaritas dan dukungan dalam menjalin hubungan antar partai politik di Indonesia.
Dengan pernyataan dan sikap tegasnya, Prabowo berusaha menunjukkan komitmennya untuk menjalankan pemerintahan yang transparan. Selain itu, ia juga berupaya responsif terhadap kritik masyarakat. Dengan demikian, ia ingin membangun kepercayaan publik dan memastikan partisipasi aktif dari masyarakat.
Sumber: Liputan6
Baca Juga:
Masa Depan Pertanian di Tangan Pemuda: Antara Harapan dan Tantangan
Saksikan berita lainnya:
Komentar Terbaru