Jakarta, 29 November 2024 – Presiden Prabowo Subianto dalam Rapat Tahunan Bank Indonesia menyatakan bahwa Indonesia memiliki potensi besar untuk menjadi negara maju, dengan proyeksi sebagai ekonomi keempat hingga ketujuh terbesar dunia. Namun, ia menekankan bahwa kekayaan sumber daya alam saja tidak cukup untuk mencapai visi tersebut.
“Pemanfaatan sumber daya membutuhkan ilmu pengetahuan dan teknologi tinggi,” ujar Presiden Prabowo. Ia menegaskan bahwa penguasaan teknologi, inovasi, dan pendidikan berkualitas adalah elemen utama yang harus dikejar oleh bangsa Indonesia untuk memaksimalkan potensi yang ada.
Dalam pidatonya, Presiden Prabowo juga menggarisbawahi pentingnya peran pelaku perbankan dan otoritas keuangan dalam memastikan pengelolaan sumber daya yang efisien dan berkelanjutan. Ia meminta sektor perbankan untuk tidak hanya fokus pada keuntungan semata, tetapi juga berkontribusi dalam pembangunan nasional.
Presiden memuji prestasi Indonesia yang dihormati di forum internasional, seperti dalam pertemuan APEC baru-baru ini, di mana Indonesia dipandang sebagai negara dengan ekonomi cemerlang dan stabilitas yang kokoh. Namun, ia mengingatkan bahwa pencapaian tersebut memerlukan usaha keras untuk mempertahankannya.
“Kita harus terus berinovasi dan memperbaiki tata kelola pemerintahan agar lebih bersih dan efisien. Hanya dengan cara ini kita bisa memastikan transformasi nasional yang berkelanjutan,” ujar Presiden. Ia juga menyerukan pentingnya investasi dalam pendidikan dan riset untuk mendorong kemajuan teknologi domestik.