Jakarta – Presiden Prabowo Subianto memerintahkan penghentian sementara sejumlah proyek jalan tol yang belum memulai konstruksi sebagai langkah strategis untuk mengoptimalkan pembangunan infrastruktur jalan hingga tahun 2040. Proyek seperti tol Puncak dan tol Kulonprogo-Cilacap menjadi bagian dari kebijakan ini, sambil menunggu hasil kajian mendalam dan minat dari investor.
Anggota Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT), Sony Sulaksono Wibowo, menjelaskan,
“Kami memahami arahan dari Presiden untuk menunda proyek-proyek baru yang masih dalam tahap kajian. Hal ini penting agar sumber daya yang ada dapat digunakan secara lebih efisien dan fokus pada proyek yang benar-benar mendesak.”
Meski beberapa proyek baru ditahan, pembangunan jalan tol yang sudah berjalan, seperti tol Solo-Jogja hingga Kulonprogo, tetap berlanjut. Sony menegaskan, proyek baru hanya akan dilanjutkan apabila kajian kelayakan selesai dan terdapat dukungan investasi yang jelas.
“Kami memiliki target hingga tahun 2040 untuk menyelesaikan 3.000 km jalan tol operasional. Penundaan ini adalah bagian dari strategi untuk memastikan setiap proyek yang dikerjakan benar-benar mendukung rencana besar tersebut,” tambah Sony.
Kebijakan ini diharapkan mampu memberikan ruang bagi pemerintah untuk mengevaluasi kebutuhan jalan tol secara menyeluruh.
“Kami terus berkoordinasi dengan berbagai pihak, termasuk operator jalan tol dan investor, untuk memastikan bahwa penundaan ini tidak mengganggu pelayanan publik maupun investasi yang sudah ada,” pungkas Sony.
Dengan langkah ini, pemerintah berharap pembangunan infrastruktur dapat berjalan lebih efektif dan memberikan manfaat maksimal bagi masyarakat serta perekonomian nasional.