Jakarta, 29 November 2024 – Dalam pidatonya yang penuh semangat pada peringatan Hari Guru Nasional 2024, Presiden Prabowo Subianto memberikan peringatan keras terhadap praktik korupsi yang ia sebut sebagai “pengkhianatan terhadap rakyat dan bangsa.”
“Jangan ada lagi yang mencoba-coba korupsi, baik itu di tingkat pusat maupun daerah. Korupsi adalah penyakit yang merusak masa depan bangsa. Jika Anda melakukannya, Anda mengkhianati jutaan rakyat yang mempercayakan masa depan mereka kepada kita,” tegas Presiden di hadapan ribuan hadirin.
Ancaman Tegas untuk Pelaku Korupsi
Presiden menegaskan bahwa pemerintah tidak akan memberikan toleransi kepada siapa pun yang terlibat dalam tindakan korupsi. Ia menginstruksikan penegak hukum untuk mengambil langkah tegas, termasuk menindak tanpa pandang bulu.
“Saya tegaskan, tidak ada tempat bagi koruptor di Indonesia. Siapa pun yang terlibat, saya pastikan akan dihukum seberat-beratnya,” ujar Presiden dengan nada serius. Ia juga menambahkan bahwa pengawasan terhadap pengelolaan anggaran pendidikan, yang menjadi salah satu alokasi terbesar di APBN 2025, akan diperketat.
“Kita harus menjaga uang rakyat. Anggaran pendidikan yang saya alokasikan hingga Rp81,6 triliun harus sampai kepada guru, siswa, dan sekolah, bukan ke kantong pribadi. Pengawasan akan diperketat, dan pelanggaran sekecil apa pun akan kami tindak,” tegasnya.
Komitmen Reformasi Birokrasi
Presiden Prabowo juga menjelaskan bahwa salah satu strategi utama untuk memberantas korupsi adalah reformasi birokrasi, terutama dalam sektor pendidikan. Ia memerintahkan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan serta pemerintah daerah untuk mempercepat digitalisasi pengelolaan anggaran, sehingga prosesnya lebih transparan dan akuntabel.
“Dengan teknologi, kita bisa meminimalisir celah untuk korupsi. Saya ingin semua laporan keuangan pendidikan dapat dipantau secara real-time. Jika ada yang menyalahgunakan dana, kita bisa segera bertindak,” tambahnya.
Pesan untuk Guru: Jadi Garda Terdepan Anti-Korupsi
Dalam pidatonya, Presiden juga mengajak para guru untuk berperan sebagai agen perubahan dalam perang melawan korupsi. Ia mengatakan bahwa guru tidak hanya bertugas mendidik generasi muda, tetapi juga menanamkan nilai-nilai kejujuran dan integritas.
“Bapak dan Ibu Guru adalah penjaga moral bangsa ini. Ajarkan anak-anak kita untuk membenci korupsi, ajarkan mereka arti kejujuran dan keberanian. Masa depan Indonesia ada di tangan kalian,” ungkapnya dengan penuh semangat.
Langkah Nyata Pemerintah
Sebagai bagian dari komitmen pemerintah, Presiden menyebutkan bahwa insentif dan tunjangan untuk guru serta alokasi dana pendidikan akan diawasi secara ketat. Ia menekankan pentingnya laporan transparan dari setiap sekolah, dinas pendidikan, dan pemerintah daerah terkait penggunaan anggaran.
“Setiap rupiah yang kami anggarkan adalah uang rakyat. Itu amanah besar, dan tidak boleh ada satu pun yang menyalahgunakan,” kata Presiden.
Presiden juga meminta dukungan masyarakat untuk melaporkan setiap indikasi korupsi yang mereka temui, terutama dalam sektor pendidikan.
“Rakyat harus menjadi mata dan telinga negara. Bersama-sama, kita bisa memberantas korupsi hingga ke akarnya,” pungkas Presiden.
Harapan untuk Masa Depan
Pidato Presiden Prabowo Subianto ini mendapat apresiasi dari berbagai kalangan. Para guru yang hadir menyatakan dukungan mereka terhadap sikap tegas Presiden dan berkomitmen untuk ikut menjaga transparansi dalam pengelolaan anggaran pendidikan.
Dengan ancaman tegas ini, Presiden berharap praktik korupsi di Indonesia dapat diminimalisir, terutama di sektor vital seperti pendidikan, yang menjadi kunci untuk membangun masa depan Indonesia Emas 2045.