Jurnal Pelopor, 28 Februari 2025 – Polres Metro Jakarta Timur berhasil mengungkap kasus pembunuhan terhadap pria berinisial JS (69), yang jasadnya ditemukan dicor di dalam rumah toko (ruko) miliknya yang terletak di Rawamangun, Jakarta Timur. Kasus ini bermula ketika keluarga korban melaporkan bahwa JS telah hilang sejak 18 Februari 2025 dan tidak ada komunikasi sama sekali sejak tanggal tersebut. Laporan hilangnya korban di sampaikan oleh istri korban pada 24 Februari 2025. Keluarga merasa cemas dan khawatir dengan kondisi JS karena selama beberapa hari tidak ada kabar atau jejak keberadaannya.
Kapolres Metro Jakarta Timur, Kombes Nicolas Ary Lilipaly, mengungkapkan bahwa setelah menerima laporan tersebut, pihak kepolisian langsung melakukan penyelidikan. Salah satu langkah penyelidikan adalah memeriksa transaksi keuangan korban. Dalam proses ini, penyidik menemukan adanya transfer uang dari rekening korban ke rekening seorang pria berinisial ZA (35), yang kemudian menjadi tersangka utama dalam kasus ini.
Penemuan Petunjuk Melalui Rekening dan Handphone Korban
Selain menemukan transaksi transfer uang, penyidik juga mengetahui bahwa pelaku, ZA, mengambil handphone korban. Handphone ini menjadi petunjuk penting dalam mengungkap keberadaan korban. Polisi melacak lokasi handphone tersebut dan menemukan bukti-bukti yang menunjukkan keterlibatan pelaku dalam hilangnya JS.
Penyidik juga menemukan bahwa pelaku mengakses ATM korban dan menarik sejumlah uang dari rekeningnya. Bukti transaksi ini memperkuat dugaan bahwa pelaku telah melakukan tindakan kriminal terhadap korban. Dalam pemeriksaan lebih lanjut, polisi juga menemukan bahwa ZA telah mentransfer sebagian besar harta korban ke rekeningnya sendiri, termasuk uang yang di ambil dari ATM.
Penemuan Jasad dan Penyidikan Lanjutan
Setelah mengumpulkan cukup bukti, polisi akhirnya berhasil mengungkap lokasi jasad korban yang di cor di dalam ruko milik JS. Jasad tersebut di temukan dalam kondisi mengenaskan, di cor di lantai ruko, yang sebelumnya digunakan sebagai tempat usaha. Kasus ini mendapat perhatian besar karena cara pelaku menghilangkan jejak dengan mencor jasad korban sangat kejam dan tidak manusiawi.
Saat ini, polisi tengah mendalami kemungkinan adanya pelaku lain yang terlibat dalam kasus ini. Penyidik terus mengembangkan penyelidikan untuk mengungkap lebih lanjut latar belakang kejadian dan motif di balik pembunuhan ini. Meskipun ZA telah di tangkap dan menjadi tersangka utama, kepolisian terus mencari informasi lebih lanjut terkait keterlibatan pihak lain yang mungkin terlibat dalam perencanaan atau pelaksanaan pembunuhan ini.
Pihak kepolisian mengimbau kepada masyarakat agar lebih waspada terhadap potensi kejahatan serupa dan segera melaporkan kejadian-kejadian yang mencurigakan. Kasus ini menjadi pengingat akan pentingnya memeriksa transaksi keuangan dan komunikasi secara berkala, terutama jika terjadi ketidakhadiran yang tidak wajar dari anggota keluarga.
Sumber: Liputan6
Baca Juga:
Mega Korupsi: Ilusi Negara Hukum atau Momentum Perubahan?
Modifikasi Program Makan Bergizi Gratis: Tetap Hadir di Bulan Ramadan
Tak Perlu Khawatir, Bahlil Pastikan BBM Pertamina Aman
Saksikan berita lainnya:
Komentar Terbaru