Jurnal Pelopor — Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menegaskan bahwa lonjakan utang pemerintah hingga Rp 250 triliun bukan karena kas negara kosong. Menurutnya, ini adalah strategi. Bukan krisis.
“Kalau kita melakukan front loading, bukan karena kita tidak punya duit,” ujar Sri Mulyani dalam acara Silaturahmi Ekonomi bersama Presiden di Jakarta, Selasa (8/4/2025).
Utang Naik Tajam, Tapi Katanya Masih Aman
Hingga akhir Maret 2025, pembiayaan utang sudah mencapai 40,6% dari total target APBN tahun ini yang sebesar Rp 616,2 triliun. Artinya, baru tiga bulan berjalan, pemerintah sudah tarik utang nyaris setengah dari rencana tahunan.
Sebagai perbandingan, pada periode yang sama tahun lalu, utang hanya Rp 85,6 triliun. Artinya, ada kenaikan lebih dari Rp 160 triliun dalam satu tahun. Tapi Menkeu menyebut lonjakan ini justru sebagai langkah cerdas menghadapi gejolak ekonomi global.
Defisit APBN: Sudah Rp 104 Triliun di Kuartal Pertama
Tak cuma utang, defisit APBN pun melebar. Per akhir Maret 2025, defisit telah menembus Rp 104,2 triliun atau 16,9% dari total target defisit tahun ini.
Namun, Sri Mulyani menyebut defisit tersebut masih “terkendali”, karena masih di bawah batas maksimal 3% dari PDB sesuai UU No. 17/2003. Target defisit tahun ini berada di angka 2,53% dari PDB, atau sekitar Rp 616 triliun.
Pendapatan Negara Masih Seret, Pajak Jauh dari Target
Masalahnya, di saat utang membengkak dan defisit naik, pendapatan negara belum optimal. Hingga Maret 2025, baru terkumpul Rp 516,1 triliun dari target tahunan Rp 3.005 triliun.
Sektor pajak jadi penyumbang terbesar, tapi baru mencapai 16,1% dari target. Bahkan, pajak penghasilan dan PPN masih jauh dari ekspektasi. Hanya sektor bea cukai yang mencatat kinerja cukup baik, dengan realisasi 25,7% dari target.
Kesimpulan
Pemerintah yakin situasi ini masih terkendali. Tapi lonjakan utang di awal tahun, disertai pendapatan yang seret, jelas menjadi alarm bagi pengelolaan fiskal. Apakah strategi front loading cukup ampuh menghindari guncangan? Atau justru kita sedang bermain api?
Sumber: Liputan6
Baca Juga:
Dampak Perang Dagang Trump: Indonesia Kena Tarif 32%!
Indonesia U-17 Puncaki Grup C! Assalamu’alaikum Piala Dunia
Saksikan berita lainnya:
Komentar Terbaru