Jurnal Pelopor – Sebuah foto papan di Tugu Titik Nol Ibu Kota Nusantara (IKN) viral di media sosial. Dalam papan tersebut, publik mendapati tulisan asing berbunyi: “Lorem Ipsum Dolor Amet, Consectetuer Idipiscing Elit.” Kalimat itu sontak menimbulkan pertanyaan dan kritik terhadap pihak pengelola IKN.
Tulisan tersebut di kenal sebagai teks dummy atau pengisi sementara dalam dunia desain grafis dan percetakan. Seharusnya, teks ini tidak di tampilkan dalam papan informasi resmi yang berada di lokasi simbolik seperti Titik Nol IKN.
Penjelasan Otorita IKN: Itu Hanya Pengisi Sementara
Pelaksana Tugas (Plt.) Deputi Bidang Sarana dan Prasarana Otorita IKN, Danis Hidayat Sumadilaga, angkat bicara mengenai kontroversi ini. Ia menjelaskan bahwa kalimat “Lorem Ipsum” tersebut hanyalah teks sementara yang di pasang sembari menunggu narasi resmi tentang sejarah pembangunan IKN.
“Kata Lorem Ipsum adalah teks standar yang digunakan sebagai pengisi narasi sementara. Teks tersebut tidak memiliki arti khusus,” kata Danis saat dikonfirmasi, Jumat (18/4/2025).
Narasi Sejarah IKN Masih Disusun
Danis menjelaskan bahwa bagian papan yang sempat berisi teks Lorem Ipsum itu nantinya akan diisi dengan narasi lengkap mengenai asal-usul dan sejarah berdirinya IKN.
“Signage tersebut nantinya akan memuat narasi tentang asal usul serta menceritakan sejarah berdirinya IKN. Sedang dibuat narasinya,” jelas Danis.
Sudah Ditutup Sementara dengan Plastik Biru
Berdasarkan foto terbaru yang di bagikan oleh pihak Otorita IKN, papan tersebut kini telah di tutup seluruhnya menggunakan plastik berwarna biru. Langkah ini di lakukan untuk mencegah salah tafsir publik sembari menunggu stiker narasi permanen yang masih dalam tahap produksi.
“Saat ini stiker dengan narasi yang benar dalam proses produksi,” tambah Danis.
Respons Publik: Simbol Penting Jangan Diabaikan
Meski pihak Otorita telah memberikan penjelasan, banyak warganet menyayangkan kelalaian ini. Beberapa menganggap papan Titik Nol sebagai simbol penting dari pembangunan IKN seharusnya di tangani dengan lebih cermat.
Insiden ini menjadi pengingat bagi para pemangku kepentingan untuk lebih teliti dalam menampilkan informasi publik, terlebih di kawasan yang menjadi pusat perhatian nasional.
Sumber: Detik.com
Baca Juga:
Utang RI Rp 250 T, Sri Mulyani: Bukan Karena Tak Punya Uang!
Tarif Trump Bikin Harga Kopi hingga Skincare Melonjak di AS
Saksikan berita lainnya:
Komentar Terbaru