Bojonegoro – Tingkat pengangguran terbuka (TPT) di Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur, terus meningkat selama empat tahun terakhir. Berdasarkan data Dinas Perindustrian dan Tenaga Kerja (Disperinaker), jumlah pencari kerja di tahun 2020 tercatat sebanyak 1.170 orang. Angka ini terus naik menjadi 1.549 pada tahun 2021, 2.063 di tahun 2022, hingga mencapai puncak 2.564 pencari kerja pada tahun 2023.
Wahono, calon Pilkada 2024, kembali menggaungkan program Kartu Prakerja sebagai solusi. Namun, pertanyaan muncul seiring dengan celah negatif yang ada pada program ini.
Data menunjukkan bahwa para pencari kerja dengan latar belakang pendidikan yang rendah, terutama lulusan SMP dan MTs, mengalami peningkatan signifikan. Pada tahun 2021, pencari kerja lulusan SMP naik menjadi 50 orang dari sebelumnya 56 di tahun 2020. Sementara itu, lulusan MTs meningkat menjadi 26 orang dari 29 orang di tahun sebelumnya.
Kritik utama terhadap program ini adalah ketidakselarasannya dengan kebutuhan industri lokal. Banyak pelatihan yang bersifat umum dan tidak menargetkan keterampilan yang spesifik sesuai dengan potensi lokal Bojonegoro.
Selain itu, lulusan perguruan tinggi juga tak luput dari masalah ini. Jumlah pencari kerja lulusan sarjana meningkat dari 297 orang pada 2020 menjadi 321 orang pada 2021. Ini menunjukkan bahwa meskipun mereka memiliki pendidikan lebih tinggi, peluang kerja yang tersedia belum cukup untuk menampung mereka.
Celah lain dari program Kartu Prakerja yang disoroti adalah penerima manfaat sering kali mendapatkan pelatihan daring, yang belum tentu relevan dengan lapangan kerja lokal.
Seiring semakin dekatnya Pilkada 2024, Wahono perlu memaparkan solusi nyata yang dapat menjawab celah-celah dalam program Kartu Prakerja. Mengintegrasikan kebutuhan industri lokal dengan pelatihan yang lebih relevan, serta memastikan distribusi yang lebih merata di seluruh lapisan masyarakat, menjadi kunci untuk mengatasi peningkatan angka pengangguran di Bojonegoro.
Bojonegoro kini menunggu solusi yang lebih komprehensif untuk mengatasi masalah ketenagakerjaan yang semakin memburuk.